Demikian masuk lingkungan SMAN 4 Pekanbaru, pohon-pohon hijau nan rindang jadi panorama yang bikin lingkungan terlihat asri. Tidak cuma pohon-pohon besar, beragam jenis tanaman tumbuh, dari mulai bunga-bunga, pohon hias, tanaman pelindung sampai tanaman berbuah ada di sekolah itu.
Pohon-pohon rindang itu terlihat sangatlah tertangani, jadi tak kelihatan sampah dari tanaman-tanaman itu mengotori lingkungan sekolah yang memperoleh predikat sekolah Adiwiyata tingkat nasional ini.
‘’Ya beginilah lingkungan sekolah kami. Kami selamanya berupaya melindungi lingkungan ini jadi lingkungan yang hijau serta bersih, ’’ujar Kepala SMAN 4 Pekanbaru Nurhafni MPd.
Sampah-sampah dari dedaunan itu dihimpun tidak cuma dari petugas kebersihan sekolah, akan tetapi beberapa murid-murid juga dilibatkan untuk bersihkan lingkungan sekolah. Sehingga seluruhnya pihak terasa lingkungan yang bersih sangatlah berguna untuk sistem belajar-mengajar.
‘’Memang tak gampang, terlebih waktu awal lantaran untuk menyadarkan seluruhnya komponen untuk perduli pada lingkungan itu tak gampang, akan tetapi karena kerja sama serta kepercayaan hal semacam itu dapat terca pai, ’’ kata Nurhafni.
Sampah-sampah itu tak dibuang pihak sekolah. Sampah-sampah dedaunan yang gugur di pekarangan sekolah sehari-hari itu dihimpun ke suatu bak penampungan yang ada di belakang. ‘’Sampah-sampah itu dihimpun dalam bak sampah serta dimasukkan ke lubang biopori, jadikan pupuk. Sesudah jadi pupuk, digunakan untuk menyuburkan tanaman di sekolah, ’’tambahnya.
Selain itu, di pojok samping kiri belakang sekolah kelihatan tempat yang jadikan Bank Sampah. ‘’Sampah-sampah yang dapat didaur kembali dipisahkan, lalu di proses kembali jadi beberapa barang yang berguna, ’’ imbuhnya.
Bukan sekedar, tanaman di sekolah ini ada juga mempunyai kebun jagung yang telah kerap panen. ’’ Kami telah panen berkali-kali, untuk ini, ’’terangnya.
Ia membina sekolah yang saat ini di pimpinnya itu dari mula dari mulai pembenahan lingkungan sekolah jadi akhir pada Juni 2013 sekolah ini memperoleh prediket sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Pekanbaru. Sesudah memperoleh predikat itu, ia bersama-sama semua komponen sekolah berjuang untuk bikin sekolah ini memperoleh predikat Adiwiyata tingkat Propinsi Riau.
‘’2014 tempo hari, kami bisa dua penghargaan. Adiwiyata Propinsi pada bln. Juni serta Adiwiyata tingkat nasional akhir Desember lantas, ’’ sebut bekas Kepala SMAN 8 Pekanbaru ini.
Dikatakannya, program Adiwiyata bukan sekedar terlalu fokus pada lingkungan hijau, akan tetapi ada empat komponen yang wajib ada di sekolah Adiwiyata itu. ‘’Mulai dari kebijakan sekolah yang perduli bakal lingkungan, lalu krikulum atau matapelajar ada perihal lingkungan, setelah itu fasilitas serta prasarana, dan yang paling perlu partisipasi semua komponen sekolah perduli terha dap lingkungan, ’’ imbuhnya.
Namun yang butuh diingat predikat Adiwiyata ini bukanlah arena lomba siapa sekolah yang memperoleh penghargaan, akan tetapi yang ter perlu bagaimanakah aplikasi pada kompenen sekolah yang perduli pada lingkungan. ‘’Program ini dapat mendukung serta mensupport untuk wujudkan visi misi Kota Pekanbaru menuju green city serta memperoleh penghargaan Adipura Kencana th. ini. Karenanya kami siap menolong serta kami juga harapkan sekolah-sekolah yang lain dapat mengikuti langkah SMAN 4 Pekanbaru ini, ’’ tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar